Menurut data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2 TKI), di luar negeri saat ini terdapat sekira 6,3 juta TKI, yang mana 4,3 juta TKI di antaranya terdaftar secara legal dan dua juta sisanya diperkirakan tidak terdaftar.
Menurut data yang sama, diperkirakan dalam kurun waktu setahun, Indonesia diperkirakan mendapatkan pendapatan dari TKI sekira Rp10-11 triliun.
Khusus bulan ini, dikarenakan imbas dari kenaikan harga di pasar global, kontribusi pendapatan TKI bertambah Rp750 miliar. Dalam data tersebut, rata-rata dalam sehari terdapat sekira 1.000 orang TKI di bandara yang pulang dari negara tempat dia bekerja.
"Masing-masing TKI diprediksi mengantongi uang tunai sekira Rp20 juta di bandara. Dikarenakan banyaknya uang yang mereka bawa, hal ini menjadi hal yang menggiurkan bagi calo-calo di bandara, bahkan tidak sedikit dari para TKI tersebut, menjadi korban penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," Ketua BNP2 TKI M Jumhur Hidayat saat ditemui wartawan usai acara konferensi pers Transfer Instant XL di Hotel Shangri-La, Kamis (14/8/2008).
Untuk memberi kenyamanan dan kemudahan bagi para TKI akibat ancaman tersebut, XL memungkinkan para TKI untuk mentransfer uang yang mereka miliki langsung ke kerabat mereka yang ingin dikirimkan uang via ponsel berkartu XL.
"Dengan memperlihatkan SMS notifikasi yang diterima oleh kerabat, maka mereka dapat langsung mengambil uang dengan menunjukkan SMS notifikasi disertai identitas diri sebagai upaya validasi data," jelas Jumhur.
Mekanisme yang ditawarkan program ini relatif mudah. TKI yang ingin mengirimkan uang cukup datang ke cabang bank BNI di negara tempat dia bekerja. Di bank tersebut, pengirim diminta menyebutkan nomor ponsel penerima uang. Dengan begitu, calon penerima uang akan menerima SMS notifikasi beserta kode khusus dari pihak bank BNI untuk kemudian digunakan sebagai validasi ketika mengambil dana yang dikirim.
"Kalau ponsel penerima uang hilang atau tidak aktif, si penerima uang cukup datang ke bank BNI dengan menunjukkan identitas diri. Itu saja cukup," urai Jumhur.
Di samping itu, para penerima diberikan jangka waktu selama 14 hari untuk mengambil uang yang dikirimkan. Apabila melewati 14 hari, dana yang dikirim akan dikembalikan ke pengirim.
Untuk sementara ini, layanan Transfer Instant baru bisa dinikmati oleh TKI yang bekerja di Hong Kong. Menurut data BNP2 TKI, jumlah TKI di Hong Kong hanya sekira 124.000 orang.
"Layanan ini nantinya akan dikembangkan lagi ke negara-negara tujuan TKI lainnya, misalnya Malaysia dan Arab Saudi," tutur Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi, di tempat yang sama.
Sementara ini dilaporkan Bank BNI memiliki lima cabang di luar Indonesia, yakni Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, dan London, serta perwakilan di beberapa negara Timur Tengah.
Menurut GM Business Development XL Gufron Mahmud, XL menggunakan aplikasi Transfer Instant yang dibangun dan dihost oleh XL sendiri. Kemudian aktivasi tersebut diintegrasikan dengan sistem perbankan BNI berlayanan selular XL baik 3G maupun GSM, sehingga dapat menjangkau masyarakat luas.
"Dengan kata lain, XL berperan sebagai penyedia infrastruktur dan aplikasi layanan. Sedangkan arus aliran dana dilakukan oleh BNI. Untuk keandalan dan keamanan operasional, aplikasi kami telah diaudit oleh auditor independen," jelas dia.
"Oleh karena itu, penerima maupun pengirim tidak harus memiliki nomor rekening di Bank BNI. Yang paling penting penerima harus memiliki nomor XL, baik prabayar maupun pascabayar," pungkasnya.
Untuk layanan ini, biaya yang dikenakan pada penerima sekira 15 dolar Hong Kong, dan maksimal dana yang dikirimkan adalah sekira 1.000 dolar Hong Kong
Khafi Network by Kv
TI | Hp | Mp3 | Motivasi | Humor | Online Business
No comments:
Post a Comment